Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Penyelesaian Kasus Sambo, Penentu Citra POLRI di Mata Masyarakat Indonesia dan di Mata Dunia



POLRI adalah Institusi yang bertugas Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Menegakkan hukum. Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.

Dasar Hukum POLRI adalah  Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia. Posisi dan Peran Polisi di Negara adalah sangat Vital dalam menjaga Ketertiban dan Keamanan. Namun akhir-akhir ini sebagaian masyarakat merasa kecewa karena Polisi yang seharusnya menciptakan keamanan dan Ketertiban malah membuat masalah yang sangat teramat besar, seperti halnya Kasus Jendral Bintang Dua yang menjadi Otak Pembunuhan Anak Buahnya.

Tak jarang pula sebagaian Warga Negara Indonesia menyamaratakan semua Personel Polri Buruk Citranya, dan menganggap semua Personel Polri buruk. Tentunya tidak semua Polisi itu buruk, namun juga ada Polisi yang Baik, karena dalam tubuh Institusi POLRI dapat kita temukan Aliran/Madzhab Polisi yang baik dan menjunjung tinggi Tugas, Pokok, dan Fungsi seperti halnya Jendral Hoegeng yang disebut-sebut sebagai Polisi Paling Jujur oleh Mantan Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid. Jendral Hoegeng Iman Santoso adalah KAPOLRI ke-5 yang menjabat sejak 1968-1971, beliau adalah Polisi jujur yang mengungkap beberapa Kasus yang mustahil dan tidak ada yang berani mengungkap pada masanya, salah satu kasus yang berhasil diungkap adalah Penyelundupan Mobil oleh Robby Tjahjadi, kasus ini sangat fenomenal pada tahun 1960an sampai awal tahun 1970an.

Siapa yang mencopot? Tentu saja presiden yang berkuasa pada Era Orde Baru, tau sendiri lah ya siapakah beliau.

Di sisi lain dalam tubuh POLRI bukan hanya diisi oleh Orang-orang baik, ada saja yang nakal, mental korup, mafia, dll. Seperti halnya Irjen Pol. Ferdy Sambo yang menjadi otak pembunuhan anak buahnya sendiri yakni Brigadir Yoshua. Masyarakat Indonesia "Tersambo-sambo" Gempar dan menuai banyak kecaman, publik seakan hilang kepercayaan terhadap Institusi POLRI yang sebagian besar masyarakat menganggap Polisi adalah perantara Tuhan dalam membuat Hambanya Aman, Damai, dan Tentram, malah menjadi otak pelaku Pembunuhan yang sangat teramat keji. Masyarakat sebagian enggan menganggap Polisi yang berbuat buruk sebagai Oknum, "Hanya oknum, tapi kalau dikumpulkan semuanya bisa jadi satu Polres/Polda" begitu kira-kira tanggapan masyarakat yang begitu resah terhadap fenomena yang terjadi dalam tubuh POLRI. 

Layaknya seperti Aliran atau Madzhab, perilaku Personel POLRI baik Tamtama, Bintara, Perwira Menengah, dan Perwira Tinggi dapat bedakan antara Madzhab Hoegeng (baik) dan Madzhab Sambo (buruk). Ketika terjadi fenomena kekejian dan sandiwara sambo dkk ini kemana para Polisi Baik, akankah hanya diam saja? Dan enggan menghiraukan begitu saja? 

Prof. Mahfud MD mengatakan bahwa ada Kerajaan Sambo di Mabes Polri, tentunya beliau tidak sembarangan dalam berbicara Menkopolhukam pastinya sudah mengantongi data, untuk berani berkata di hadapan Publik. Dan benar saja satu persatu kasus Sambo terkuak, mulai dari Judi Online dsb. Kalau memang benar ada kerajaan Sambo seperti apa yang disampaikan oleh Prof. Mahfud MD, maka kasus ini akan penuh intrik licik dan suap.

Sudah bukan saatnya Para Oknum Bejat baik dari Penegak Hukum dan Pejabat pemerintahan lainnya bisa selalu membohongi publik, saat ini Pikiran masyarakat terangsang karena banyaknya Konsumsi masyarakat akan Nalar kritis para tokoh-tokoh bangsa yang cerdas salah satu diantaranya adalah Prof. Mahfud MD, Refly Harun, Komjen Pol (purn). Susnoduadji, dan para tokoh yang lain.

Semoga para penegak hukum bekerja secara profesional dan jujur dalam menegakkan keadilan. Kita berharap agar kasus ini segera diajukan ke pengadilan. Sehingga publik bisa melihatnya secara terbuka, kembalikan lagi Marwah POLRI, dan kepercayaan Masyarakt terhadap Institusi POLRI, pangkas habis Madzhab Buruk dalam Institusi Polri. 

Dari kejadian ini akan menjadi Rapor Merah bagi POLRI khususnya bagi KAPOLRI Jendral Listyo Sigit Prabowo, apabila Penanganan ini tidak tuntas sehingga membuat Marwah POLRI buruk dan Masyarakat hilang kepercayaan terhadap POLRI. Dan juga akan menjadi Prestasi yang Cemerlang serta Kemerdekaan POLRI dari para Oknum Bejat yang ada di dalamnya sehingga Kepercayaan Masyarakat dapat kembali dan juga akan jadi prestasi cemerlang khususnya untuk KAPOLRI dan Tim Khusus yang mengungkap Kasus ini. 


Harapan Penulis di Bulan Kemerdekaan Ini adalah "Kedepannya tidak akan ada lagi Sambo-sambo lain di seluruh lembaga Negara!"

Post a Comment for "Penyelesaian Kasus Sambo, Penentu Citra POLRI di Mata Masyarakat Indonesia dan di Mata Dunia"